Metode Pengembangan Kognitif
2.1. Pengertian Metode
Metode adalah cara mentransfer atau menyampaikan ilmu
yang tepat yang sesuai dengan anak usia TK sehingga menghasilkan pemahaman yang
maksimal bagi anak didik. Metode merupkan bagian dari strategi kegiatan dan
dipilih berdasarkan strategi kegiatan yang ditetapkan.
Tujuan metode pengembangan kognitif sebagai alat untuk
mencapai tujuan tidak selamanya metode berfungsi secara optimal. Oleh karena
itu dalam memilih suatu metode yang akan digunakan, guru TK perlu memilih
alasan yang kuat dan memperhatikan faktor-faktor yang mendukung pemilihan
metode tersebut seperti karakteristik tujuan kegiatan dan karakteristik anak
yang dibinanya. Yang dimaksud dengan karakteristik tujuan adalah pengembangan
kognitif, fisik, sosial emosional, moral dan nilai-nilai agama dan seni
Sesuai dengan karakteristik, tidak semua metode mengajar
cocok digunakan pada program kegiatan anak TK, seperti metode ceramah, kurang
cocok karena menuntut anak memusatkan perhatian dalam waktu cukup lama, padahal
rentang waktu perhatian anak relatif singkat.
Metode mengajar pengembangan kognitif yang sesuai dengan karakteristik
anak usia TK. Macam-macam metode pengembangan
kognitif yang dapat digunakan untuk
pengembangan kognitif anak,yaitu : bermain, pemberian tugas,
demonstrasi, tanya jawab, mengucapkan syair, percobaan, bercerita, karyawisata,
dan dramatisasi.( Sujiono dkk,2004)
2.1.1.Metode
Bermain
Bermain adalah kegiatan yang anak-anak lakukan sepanjang hari
karena bagi anak bermain adalah hidup dan hidup adalah permainan
(Mayesty,1990;196-197). Anak usia dini tidak membedakan bermain,belajar dan
bekerja. Anak-anak umumnya sangat menikmati permainan dan akan terus
melakukannya dimanapun mereka memiliki kesempatan
Piaget (dalam
Mayesty,1990;42) mengatakan bermain adalah suatu kegiatan yang dilakukan
berulang-ulang dan menimbulkan kesenangan atau kepusan bagi diri seseorang .
Sedangkan Parten (dalam Dokket an Fleer(2000;14)) memandang bahwa kegiatan
bermain adalah sarana sosialisasi. Dalam bermain memberi kesempatan anak
bereksplorasi ,menemukan, mengekspresikan,perasaan,berekreasi dan belajar
secara menyenangkan.
Selain itu kegiatan
bermain dapat membantu anak mengenal tentang diri sendiri, dengan siapa ia
hidup serta lingkungan dimana ia hidup.
Bermain pada anak merupakan kegiatan yang dapat disamakan dengan bekerja pada orang dewasa. Bermain memiliki pengaruh yang sangat besar terhadap pengaruh perkembangan anak.
Bermain pada anak merupakan kegiatan yang dapat disamakan dengan bekerja pada orang dewasa. Bermain memiliki pengaruh yang sangat besar terhadap pengaruh perkembangan anak.
Frank dan Farida caplan (Hildebrand,1986;55-56) mengemukakan
ada enam belas nilai bermain bagi anak:
a. Bermain membantu
pertumbuhan anak
b. Bermain
merupakan kegiatan yang dilakukan secara sukarela
c. Bermain memberi
kebebasan anak untuk bertindak
d. Bermain
memberikan dunia khayal yang dapat dikuasai
e. Bermain
mempuhyai unsur petualang di dalamnya
f. Bermain
meletakkan perkembangan bahasa
g. Bermain
mempunyai pengaruh yang unik dalam pembentukan pribadi
h. Bermain memberi
kesempatan untuk menguasi diri secara fisik.
i. Bermain
memperluas minat pemusatan perhatian
j. Bermain
merupakan cara anak menyelidiki sesuatu
k. Belajar
merupakan cara anak mempelajari peran orang dewasa
l. Bermain
merupakan cara sinamis untuk belajar
m. Bermain
menjernihkan pertimbangan anak
n. Bermain
dapat distruktur secara akademis
o. Bermain
merupakan kekuatan hidup
p. Bermain
merupakan sesuatu yang essensial bagi kelestarian hidup manusia.
2.1.2. Metode
Pemberian Tugas
Metode pemberian tugas ialah suatu cara penyajian kegiatan
yang telah ditentukan dan anak dapat mempertanggungjawabkan sesuai petunjuk
langsung dari guru. Ditinjau dari teori belajar Vygotsky pemberian tugas yang
cocok adalah pemberian tugas kelompok, dimana anak bisa bersosialisasi dengan
teman sekelompok,mau berbagi, mau bertanya, serta belajar untuk bekerjasama
tanpa harus berharap pada kemampuan orang lain atau sebaliknya.
2.1.3. Metode
Demonstrasi
Metode demonstrasi adalah suatu penyajian kegiatan
pembelajaran dengan penjelasan lisan disertai perbuatan atau memperlihatkan
suatu proses tertentu yang kemudian diikuti atau dicoba oleh anak didik. Metode
demonstrasi juga bisa diartikan suatu cara memperagakan atau mempertunjukkan
sesuatu atau proses kejadian atau peristiwa. Guru dituntut mendemonstrasikan
sesuatu harus jelas, alat peraga harus dipersiapkan lebih dulu,agar pada saat
mendemonstraskan tidak terhambat atau terganggu.
2.1.4. Metode Tanya
Jawab
Metode tanya jawab ialah suatu cara penyajian pembelajaran
dengan dalam bentuk pertanyaan dari guru yang harus dijawab oleh siswa atau
sebaliknya.Guru harus berusaha agar anak aktif memberi jawaban atu keterangan
bukan guru yang memberi keterangan.
Metode bercakap-cakap atau tanya jawab ini sangat bermanfaat
bagi anak PAUD,TK/RA sebagai salah satu upaya yang dapat dilakukan guru agar
anak berani mengungkapkan pendapat serta berani berbicara di depan umum. Selain
itu metode ini mengandung manfaat belajar yaitu mewujudkan kemampuan berbahasa
secara reseptif dan ekspresif.
2.1.5. Metode
Mengucapkan Syair
Metode mengucapkan syair yaitu suatu cara menyampaikan
sesuatu melalui syair yang menarik yang dibuat guru untuk sesuatu, agar dapat
dipahami anak.
2.1.6. Metode Percobaan
atau Eksperimen
Metode Percobaan adalah suatu cara anak melakukan berbagai
percobaan yang dapat dilakukan anak sesuai dengan usianya,guru sebagai
fasilitator,alat berbagai percobaan sudah dipersiapkan oleh guru. Dalam metode
ini anak dapat menemukan sesuatu berdasarkan pengalamannya.
2.1.7. Metode
Bercerita
Metode bercerita adalah cara menyampaikan sesuatu dengan
bertutur atau memberikan penerangan atau penjelasan secara lisan melalui
cerita.Cerita harus menarik,dengan tujuan yang ingin dicapai,dengan gerak gerik
yang wajar dan intonasi yang bervariasi
2.1.8. Metode Karya
Wisata
Usman dan Setiawati(2001;131) mengemukakan bahwa metode karya
wisata adalah suatu cara penyajian pembelajaran dengan membawa anak
didiklangsung kepada objek tertentu untuk dipelajari, yang terdapat di luar
kelas, dengan bimbingan guru.Metode karya wisata juga bisa diartikan kunjungan
langsung ke objek- objek di sekitar anak sesuai dengan tujuan yang ingin
dicapai.
2.1.9. Metode
Dramatisasi
Salah
satu metode yang dapat dikembangkan dalam pembelajaran di PAUD,TK/RA adalah
bermain peran.
Metode dramatisasi/ bermain peran adalah
cara memahami sesuatu melalui peran-peran yangdilakukan oleh tokoh atau
benda-benda di sekitar anak, sehingga anak dapat memahami sesuatu sambil
berimajinasi. (Siti Aisyah,2006)
2.2. Penilaian atau Evaluasi Pengembangan
Kognitif
Evaluasi atau penilaian adalah suatu cara untuk mengukur kemajuan
pelaksanaan, keberhasilan dan perkembangan kognitif dan masalahnya yang
berkaitan dengan hasil belajar yang diharapkan pada anak. Evaluasi perlu
dilaksanakan agar guru TK memperoleh umpan balik tentang proses kegiatan di
taman kanak-kanak.
2.2.1. Alasan Mengadakan Evaluasi Pengembangan
Kognitif
a.
Evaluasi merupakan bagian dari rangkaian
yang harus dilakukan guru dalam mengembangkan kognitif anak.
b.
Tujuan yang didasarkan pada pengharapan
setiap individu mempunyai ukuran bagi dirinya sendiri maupun orang lain.
c.
Evaluasi menentukan tingkat pencapaian
harapan.
2.2.2. Penilaian Aspek Perkembangan
Assemen perkembangan pada anak usia dini meliputi
: (1) Perkembangan fisik motorik, (2) perkembangan kognitif atau intelektual,
(3) perkembangan moral dan nilai-nilai agama, (4) perkembangan bahasa, (5)
perkembangan sosial dan emosi.
Penilaian aspek perkembangan kognitif yang
berdasarkan Permendiknas No 58 tahun 2009 meliputi :
1. Pengetahuan Umum dan
Sain
a. Mengelompokkan
benda dengan berbagai cara yang diketahui anak (misalnya,menurut
warna,bentuk,ukuran).
b. Mencari atau
menunjukkan sebanyak-banyaknya benda, binatang, tanaman yang mempunyai warna,bentuk
atau ukuran atau menurut ciri-ciri tertentu.
c. Mengenal perbedaan
antara kasar dan halus, berat dan ringan, panjang dan pendek, jauh dan dekat.
d. Membedakan
bermacam-macam rasa, bau atau suara.
e. Menyebutkan perbedaaan
dua buah benda
f. Mencari lokasi asal
tempat suara.
g. Mencoba dan
menceritakan apa yang terjadi, jika : warna dicampur, biji ditanam, balon
ditiup lalu dilepas, benda-benda dimasukkan ke air, benda-benda dijatuhkan ,
dan lain-lain.
h. Memasangkan benda
sesuai dengan pasangannya.
2. Matematika
a.
Menyebutkan urutan bilangan dari 1-10
b.
Membilang (mengenal konsep bilangan dengan
benda-benda)
c.
Menghubungkan konsep bilangan dengan
lambang bilangan (anak tidak disuruh menulis)
d.
Mengenal konsep bilangan sama dan tidak
sama, lebih dan kurang, banyak dan sedikit.
e.
Menyebutkan benda yang berbentuk geometri
f.
Mengelompokkan lingkaran, segitiga, dan
segiempat.
g.
Menyusun kepingan puzzle menjadi bentuk
utuh (4-15 bagian).
h.
Mengenal ukuran panjang, berat, dan isi
i.
Mengenal alat untuk mengukur
j.
Menyatakan waktu yang dikaitkan dengan jam
k.
Mengenal penambahan dengan benda-benda 1-10
l.
Mengenal pengurangan dengan benda-benda
1-10
m.
Mengurutkan benda 1-10 berdasarkan urutan
tinggi-rendah,besar-kecil,berat-ringan,tebal-tipis.
n.
Memperkirakan urutan berikutnya setelah
melihat bentuk 2-3 pola yang berurutan misalnya merah, putih, biru, merah,
putih, biru, merah, putih.
o.
Meniru pola dengan menggunakan 4 kubus
p.
Mengerjakan mencari jejak (maze) yang lebih rumit.
2.2.3. Tujuan Assemen
Assemen anak usia dini digunakan untuk
berbagai tujuan antara lain :
1. Untuk mengetahui
berbagai aspek perkembangan anak secara individual.
2. Untuk diagnosa
adanya hambatan perkembangan maupun identifikasi penyebab masalah belajar anak.
3. Untuk memberikan tempat
dan program yang tepat bagi anak ( apakah dibutuhkan program pelayanan khusus)
4. Untuk membuat
perencanaan program dan memberikan umpan
balik bagi anak.
5. Untuk
mengidentifikasi dan memperbaiki masalah perkembangan pada anak.
Dengan demikian kegiatan assemen yang
dilakukan hendaknya disesuaikan dengan tujuan assemen yang hendak dicapai, agar
mendapatkan hsail yang maksimal. Untuk melaksanakan kegiatan assemen dibutuhkan
perencanaan yang baik, serta instrument (alat) yang tepat untuk mengukur
perkembangan anak.
2.2.4.
Komponen yang Dievaluasi
Dalam melakukan
evaluasi terdapat pedoman yang dapat digunakan yaitu :
a.
Memilih apa yang akan dievaluasi,
menentukan siapa yang akan dievaluasi dan dalam situasi apa evaluasi
dilaksanakan.
b.
Menentukan tujuan evaluasi secara jelas.
Mengetahui alasan mengapa evaluasi diadakan dan manfaat apa yang dapat
diperoleh dari kegiatan evaluasi tersebut.
c.
Mengetahui bagaimana cara memperoleh
data evaluasi tersebut apakah akan menggunakan observasi, pemberian tugas, atau
tanya jawab.
d.
Mengetahui kegunaan evaluasi.
e.
Menyatakan tujuan kegiatan secara jelas.
f.
Tindak lanjut, menggunakan hasil
evaluasi kegiatan untuk dimanfaatkan bagi peningkatan pengembangan lebih lanjut
seluruh aspek pengembangan anak didik.
2.2.5. Alat Evaluasi
Dalam mengevaluasi pengembangan kognitif anak TK terdapat berbagai macam
alat evaluasi yang dapat digunakan, antara lain :
a.
Observasi
Observasi atau pengamatan adalah suatu cara untuk mengetahui perkembangan
kemampuan dan sikap anak yang dilakukan dengan mengamati tingkah laku anak
dalam perkembangan kognitif.
b.
Catatan Anekdot
Catatan anekdot adalah sekumpulan catatan singkat yang spesifik tentang
sikap dan perilaku dalam situasi tertentu. Hal-hal yang dicatat meliputi
aktivitas yang bersifat positif dan negatif. Catatatan bukan merupakan
interpretasi guru. Catatan benar-benar ada artinya ( bermakna ),pencatatan
dilakukan secara runtut.
c.
Kumpulan Kerja Anak (Portofolio)
Kumpulan kerja anak adalah kumpulan kerja siswa yang menunjukkan
tahap-tahap perkembangan kognitif siswa dari waktu ke waktu. Dari hasil kerja
siswa, guru maupun orangtua siswa dapat melihat perkembangan kognitif yang
dicapai anak.
d.
Penilaian Kinerja
Penilaian yang dilakukan guru yang menuntut siswa untuk melakukan tugas
atau perbuatan yang dapat diamati dan diukur baik dalam KBM maupun kegiatan
sehari-hari.
e.
Penilaian Kemampuan Kognitif
Sebelum memberikan penilaian melalui penilaian kemampuan, guru harus
memilih indikator-indikator untuk perkembangan kognitif. Guru membuat gradasi
atau tingkat perkembangan yang termasuk dalam perkembangan kognitif melalui
lima tahapan,yaitu :
1. Penilaian ‘ kurang sekali “
2. Penilaian “ kurang “
3. Penilaian “ cukup “
4. Penilaian “ baik “
5. Penilaian “ baik sekali “
f.
Penilaian Diri
Dalam menilai kemampuan diri harus dibiasakan sejak dini agar anak dapat
menilai diri sendiri, menghargai hasil karya sendiri, mengakui kekurangan diri
dalam melaksanakan tugas, anak mempunyai sikap mulia menghargai kelebihan orang
lain dan selalu bersikap objektif dalam kehidupan sehari-hari.
2.2.6. Prosedur
Sebelum guru melakukan penilaian pada
anak, harus dipersiapkan perangkat atau instrumen penilaian sebagai berikut
lembar observasi, catatan anekdot, portofolio, penilaian kemampuan, penilaian
diri.
Langkah – langkah penilaian :
a.
Lembar Observasi
Dalam lembar observasi yang harus dicantumkan :
1. Nama Anak
2. Hari/Tanggal
3. Kegiatan
4. Butir yang dinilai ( penjabaran dari indikator )
5. Keterangan
b.
Catatan Anekdot
Untuk mencatat anekdot guru harus menyiapkan buku untuk mencatat kejadian
yang menonjol dari kebiasaan sehari-hari, agar guru mengetahui kenapa itu
terjadi, apa yang mendorong kejadian tersebut.
No
|
Nama
|
Hari/Tgl
|
Peristiwa
|
Keterangan
|
Kesimpulan
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
Mengetahui,
Kepala Sekolah
Guru Kelas
c.
Kumpulan Kerja Siswa
Guru harus menyiapkan folder untuk menyusun hasil kerja anak agar tidak
tercecer.
d.
Penilaian Kinerja
Yang harus dibuat : lembaran penilaian berdasarkan gradasi atau peningkatan
kemampuan kognitif.
No
|
Hari/Tgl
|
Nama Siswa
|
Pengembangan
|
Kegiatan
|
Penilaian
|
Ket
|
||||
ks
|
k
|
c
|
B
|
bs
|
|
|||||
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
Mengetahui,
Kepala Sekolah
Guru Kelas
e.
Menyediakan Buku Rangkuman Penilaian
untuk Mingguan atau Bulanan
Sebelum memasukkan seluruh penilaian ke dalam laporan penilaian
perkembangan siswa, guru terlebih dahulu merangkum seluruh hasil pengamatan
dari perkembangan kognitif siswa baik dari kumpulan kerja, catatan anekdot,
penilaian kinerja.
f.
Buku Laporan Perkembangan Anak
Buku ini berisi identitas anak lengkap dengan latar belakang orang tua,
teman, lingkungan dan sebagainya, nama sekolah, guru, kepala sekolah. Format
penilaian berdasarkan narasi atau deskripsi.
2.3.
Penerapan Metode dan Evaluasi
Gambar.
anak sedang melakukan aktifitas belajar
a.
Tema : AIR UDARA API
b.
Subtema : SIFAT-SIFAT AIR
c.
Kemampuan Dasar : Anak mampu mengenal perbedaan ukuran
“lebih dari”,”kurang dari”, dan “paling dari”.
d.
Hasil Belajar : Anak dapat memahami
konsep-konsep matematika (bentuk,pola,warna,ukuran).
e.
Indikator : Menyebutkan konsep
penuh kosong melalui mengisi wadah dengan air.
f.
Media : Botol bekas minuman ukuran( besar, sedang,
kecil), ember, corong, air, pewarna, sendok.
g.
Metode : Metode demonstrasi
h.
Tujuan :
1.
Anak dapat membedakan
ukuran botol
2.
Anak dapat
menyebutkan ukuran botol dan warna air yang dituangkan.
3.
Anak dapat
menyebutkan sifat air.
i.
Langkah-langkah
pelaksanaannya :
1.
Guru menyiapkan
alat-alat untuk kegiatan tersebut seperti embeer, air, botol bekas minuman,
sendok atau gelas bekas minuman.
2.
Guru mengajak anak
keluar ruangan kelas.
3.
Guru
mendemonstrasikan menuangkan air ke dalam botol.
4.
Guru menyuruh salah
satu anak untuk menuangkan air ke dalam botol dan menyebutkan apa yang terjadi.
5.
Guru menyuruh anak
lain untuk melakukan kegiatan yang sudah dibericontoh guru dan anak
menceritakan apa yang terjadi.
j.
Evaluasi : melalui observasi
TErima kasih atas artikel yang disajikan. saya sangat terbantu...
BalasHapus